Total Tayangan Halaman

Senin, 20 Februari 2012

HUKUM PERJANJIAN/KONTRAK BISNIS
Oleh : M.Syukran Lubis, SH., CN., M.Kn.


Peristilahan

Istilah lain dari kata “Perjanjian” adalah : Kontrak, Persetujuan, Contract, Agreement.

Pengaturan Hukum Perjanjian
Mengenai Hukum Kontrak/ Perjanjian diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt) buku III tentang “PERIKATAN”.

Pengertian Perjanjian
Pasal 1313 KUHPerdata menyatakan : “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.

Asas Kebebasan Berkontrak
Didalam hukum perjanjian dikenal salah satu asas yaitu Asas Kebebasan Berkontrak yaitu, Adanya kebebasan yang seluas-luasnya oleh undang-undang diberikan kepada masyarakat untuk mengadakan perjanjian tentang apa saja, asalkan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang memaksa, kepatutan/kesusilaan dan ketertiban umum.
Berlakunya asas kebebasan Berkontrak di jamin oleh Pasal 1338 ayat (1) KUHPdt yang menyatakan : “setiap perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”

Syarat-Syarat Sah Perjanjian
Menurut Pasal 1320 KUHPdt syarat-syarat sah perjanjian adalah :
1.      sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2.      kecakapan untuk membuat suatu perjanjian;
3.      suatu hal tertentu;
4.      suatu sebab yang halal.
Syarat pertama dan kedua dinamakan syarat-syarat subjektif. Apabila syarat pertama atau kedua tidak  dipenuhi maka Perjanjian dapat dibatalkan: Voidable / vernietigbaarheid.
Syarat ketiga dan keempat merupakan syarat-syarat obyektif. Apabila syarat ketiga atau keempat tidak  dipenuhi maka Perjanjian batal demi hukum: Void/ nietig.

Ingkar Janji (Wanprestasi)
Wanprestasi adalah tidak melaksanakan atau tidak memenuhi isi perjanjian sebagaimana yang telah ditetapkan dan disepakati pihak-pihak dalam suatu perjanjian tersebut
Macam-macam  Wanprestasi
1.      Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan.
2.      Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan.
3.      Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat.
4.      Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.
(Prof. Subekti, 1983 :45)
Akibat Hukum Bagi Debitur Yang Melakukan Wanprestasi
1.      Debitur diharuskan membayar ganti kerugian yang diderita kreditur.
2.      Pembatalan perjanjian disertai dengan pembayaran ganti kerugian.
3.      Peralihan resiko kepada debitur sejak saat terjadinya wanprestasi.
4.      Pembayaran biaya perkara apabila diperkarakan dimuka hakim.

Penyusunan Kontrak
Penulisan kontrak bisnis mengikuti suatu pola umum yang merupakan anatomi dari sebuah kontrak, sebagai berikut :
1.      Judul;
2.      Pembukaan;
3.      Pihak-pihak;
4.      Latar belakang kesepakatan;
5.      Isi;
6.      Penutupan.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar